RADIO MALABAR DAN AWAL PERJALANAN KOMUNIKASI NIRKABEL DI INDONESIA

blog-details
blog-details

RADIO MALABAR DAN AWAL PERJALANAN KOMUNIKASI NIRKABEL DI INDONESIA

 

Di tengah gelombang digital dan berkembangnya teknologi komunikasi saat ini, banyak dari kita memaknai "radio" sebatas alat penerima siaran satu arah, teman setia pagi hari di mobil, atau suara berita dari dapur. Namun, jauh sebelum radio menjadi media siaran seperti sekarang, perangkat ini berperan sebagai sarana komunikasi dua arah yang strategis. Sejarah panjang itu bisa ditelusuri melalui salah satu tonggak penting dalam dunia komunikasi nirkabel di Indonesia, yaitu  Stasiun Radio Malabar di Gunung Puntang, Bandung Selatan.

Era Awal Komunikasi Nirkabel di Hindia Belanda

Stasiun Radio Malabar didirikan oleh pemerintah Hindia Belanda pada awal abad ke-20 untuk menjawab kebutuhan komunikasi jarak jauh lintas benua, menghubungkan langsung antara Bandung dan Kootwijk di Belanda. Inisiator proyek ini adalah Cornelius Johannes de Groot, seorang teknisi radio visioner yang membuktikan bahwa gelombang elektromagnetik dapat digunakan untuk komunikasi antarbenua bahkan dalam iklim tropis yang ekstrem.               

Dalam tesisnya di Belanda, de Groot meneliti pengaruh iklim tropis terhadap gelombang radio, dan hasilnya membuktikan bahwa komunikasi langsung melalui udara bisa dilakukan dari Hindia Belanda ke Eropa. Eksperimen awal yang ia lakukan dengan pemancar Arc Poulsen miliknya sendiri berhasil mengirimkan sinyal morse dari Indonesia ke Belanda sejauh lebih dari 12.000 kilometer—salah satu komunikasi nirkabel terjauh pada masanya.

Lebih dari Teknologi, Sebuah Medium Transfer Pengetahuan

Radio Malabar tidak hanya mencerminkan pencapaian teknologi komunikasi pada masanya, tetapi juga menjadi medium penting dalam proses transfer pengetahuan kepada masyarakat lokal. Ketika komponen-komponen pemancar sulit diperoleh dari luar negeri akibat berbagai hambatan, banyak bagian dari sistem radio tersebut harus dirakit dan dikembangkan secara mandiri. Proses ini melibatkan tenaga kerja pribumi, yang secara langsung terlibat dalam perakitan, perawatan, hingga modifikasi perangkat komunikasi yang kompleks.

Melalui pengalaman praktis ini, terjadi alih teknologi yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga membentuk kesadaran akan pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Radio Malabar berperan sebagai laboratorium terbuka yang mempertemukan kebutuhan teknis dengan pembelajaran aplikatif, sebuah warisan penting bagi sejarah perkembangan komunikasi dan pendidikan teknologi di Indonesia.

Menghubungkan yang Terpisah, Menghadirkan yang Jauh

Makna radio telah mengalami evolusi, namun prinsip dasarnya tetap bertahan. Sejak awal digunakan sebagai alat komunikasi dua arah, radio berkembang menjadi media penyiaran satu arah yang kini dapat menyampaikan suara, musik, dan informasi kepada publik. Fungsi radio dua arah tetap dipertahankan dalam berbagai kebutuhan komunikasi praktis saat ini, sementara radio siaran terus berevolusi hingga platform digital seperti podcast, streaming, bahkan siaran berbasis AI. Semua itu berakar pada prinsip dasar yang sama, bahwa suara dapat menjembatani jarak, menyampaikan pesan, dan menyatukan ruang yang terpisah. Dalam konteks inilah, warisan Radio Malabar menjadi penting, bukan hanya tentang teknologinya, melainkan semangat eksplorasi, pemanfaatan media, dan kemampuan beradaptasi dengan zaman yang tetap hidup dalam praktik komunikasi modern saat ini.

----------------------------------------------

Referensi:

KOMUNITASALEUT! (2013, Juni 27). Stasiun Radio Malabar-Gunung Puntang. Diambil dari https://komunitasaleut.com/2013/06/27/stasiun-radio-malabar-gunung-puntang/

Latifah, U. (2020). Hallo Bandoeng, Hier Den Haag - Mega Proyek Stasiun Radio Malabar. Bandung: Self Publisher.

Prakoso, T. T. (2023, Desember). SEKILAS SEJARAH KOMUNIKASI MELALUI: RADIO MALABAR. Pembelajaran Pelayanan Informasi Pengunjung dan Materi Kepemanduan - Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Museum Penerangan.

Willem Smit Historie. (2009, September 08). Historische Nieuwsflits - 90 jaar radio Malabar - eerste radiotelegrafie-verbinding (1923 - 2013). Diambil dari https://www.willemsmithistorie.nl/index.php/historische-nieuwsflits/300-eerste-radiostation-malabar-1923-2013

 

 

Foto: Stasiun Radio Malabar (Sumber: KITLV)

--------------------------------------------------------------

Penulis:

Aprilla Putri Wahyuni

0 Comments:

Leave A Reply