Burhanuddin Mohammad Diah: Perjalanan Tokoh Pers Penyelamat Naskah Asli Teks Proklamasi
Sejarah Kemerdekaan Indonesia, tidak lepas dari peran para tokoh pers yang berani dan berdedikasi. Salah satu nama yang patut dikenang adalah Burhanuddin Mohammad Diah, atau B.M. Diah, seorang jurnalis yang tidak hanya menyebarkan kabar Proklamasi, tetapi juga menyelamatkan salah satu dokumen paling berharga dalam sejarah bangsa ini.
Menyebarluaskan Berita Kemerdekaan
Pada dini hari tanggal 17 Agustus 1945, Mohammad Hatta memberikan tugas penting kepada B.M. Diah untuk segera menyebarluaskan berita kemerdekaan Indonesia melalui media cetak. Dengan penuh tanggung jawab, B.M. Diah segera bergerak menuju percetakan di kawasan Pecenongan, Jakarta Pusat. Dalam kondisi komunikasi yang masih sangat terbatas, ia berupaya memastikan bahwa kabar kemerdekaan tersebar hingga ke pelosok negeri. Berkat usahanya, informasi bersejarah itu dapat menjangkau masyarakat luas dan mengukuhkan kemerdekaan Indonesia di tengah berbagai tantangan.
Menyelamatkan Naskah Asli Teks Proklamasi
Di balik perannya dalam menyebarluaskan berita Proklamasi, B.M. Diah juga memiliki jasa besar dalam menyelamatkan naskah asli teks Proklamasi. Setelah diketik ulang oleh Sayuti Melik, naskah tulisan tangan Soekarno dianggap tidak lagi diperlukan dan dibuang ke keranjang sampah di rumah Laksamana Muda Maeda. Namun, B.M. Diah memahami nilai sejarah dari dokumen tersebut. Dengan penuh kesadaran, ia mengambil dan menyimpannya dengan baik selama lebih dari 46 tahun. Tahun 1992, B.M. Diah menyerahkan naskah asli teks Proklamasi kepada Presiden Soeharto. Tindakan ini tidak hanya menjadi bukti kecintaannya terhadap bangsa, tetapi juga memastikan bahwa generasi mendatang dapat melihat langsung salah satu saksi bisu lahirnya Republik Indonesia.
Dedikasi dalam Dunia Pers
B.M. Diah tidak hanya dikenal sebagai penjaga sejarah, tetapi juga sebagai sosok yang teguh dalam menjaga integritas jurnalistik. Sebagai seorang jurnalis, ia berkomitmen untuk memastikan bahwa peristiwa yang ia saksikan tetap terdokumentasi dengan baik. Dedikasi dan keberaniannya dalam dunia pers menjadi inspirasi bagi banyak jurnalis di Indonesia.
Peran B.M. Diah dalam sejarah bangsa adalah bukti bahwa pers tidak hanya bertugas menyampaikan berita, tetapi juga menjaga dan merawat ingatan kolektif sebuah bangsa. Tanpa upaya dan kesadarannya, mungkin naskah asli teks Proklamasi tidak akan pernah kembali ke pangkuan sejarah Indonesia. Sebuah warisan tak ternilai yang terus menginspirasi hingga saat ini.
-----
Penulis:
Aprilla Putri dan Munif Badar
Referensi:
Departemen Penerangan. (1986). Sejarah Departemen Penerangan RI. Jakarta: Departemen Penerangan.
Lestari, S. N. Burhanuddin Mohammad Diah. Retrieved from ENSIKLOPEDIA SEJARAH INDONESIA - Kementerian Kebudayaan RI: https://esi.kemdikbud.go.id/wiki/Burhanuddin_Mohammad_Diah
Rahzen, T. (2007). Seabad Pers Kebangsaan 1907-2007. Jakarta: I:Boekoe.
Sudarmanto, J. B. (2007). Jejak-jejak Pahlawan Perekat Kesatuan Bangsa Indonesia. Jakarta: Grasindo.
0 Comments:
Leave A Reply