Arti dan Makna Lambang Departemen Penerangan

blog-details
blog-details

Arti dan Makna Lambang Departemen Penerangan

Departemen Penerangan (Deppen) memiliki lambang yang dikenal dengan Api Nan Tak Kunjung Padam. Tapi, tahukah kamu arti dari lambang ini?

Lambang Departemen Penerangan merupakan sesuatu yang sakral bagi para Juru Penerang, karena maknanya sangat mendalam. Lambang ini berbentuk tubuh bagian dada ke atas seorang lelaki yang dengan kedua tangannya membawa pancaran api berwarna merah kemudian di atas kepalanya ada bumi yang terbaca peta Indonesia disana. Di bawahnya ada tulisan Api Nan Tak Kunjung Padam.

Dari penggambaran seorang yang kuat dan sehat berotot, telanjang tak berbaju, dan kulit tubuhnya berwarna sawo matang, mengandung makna bahwa suatu departemen yang kokoh dan kuat membawa ideologi negara dengan pendirian yang obyektif dan tidak bertabir. Tidak memakai baju memiliki arti waktu bekerja tidak mewakili salah satu aliran atau golongan, tidak memihak ke salah satu golongan, hanya fokus pada kepentingan negara.

Penggambaran yang memperlihatkan sedang menyangga api yang menyala berkobar-kobar maknanya pada telapak tangan Departemen Penerangan dibebani suatu kewajiban agar selamanya dapat memberi sinar, dapat memberi didikan, dapat memberi bimbingan, dapat memberi contoh dan teladan yang baik pada segenap masyarakat di dalam maupun di luar negeri.

Pengambaran kedua belah tangan, masing-masing tangan menggunakan lima jari, wanita dan pria, yang berwarna merah bercampur kuning, maknanya adalah Departemen Penerangan memberi semangat dan pengertian agar segenap rakyat Indonesia untuk mendukung dan memelihara Pancasila.

Makna dari bola dunia yang menutupi sebagian mukanya yang di dalamnya tergambar kepulauan Indonesia adalah mempopulerkan Indonesia dan cita-cita persatuan bangsa Indonesia ke luar negeri.

Sinar api atau ujung api memiliki makna sebagai obor keramat Indonesia yang terus menerus menyala, takkan padam meskipun ada angin topan sekalipun. Sinar api dalam lambang ini yang berjumlah 18, tiga sinar di sebelah kiri atas, tiga sinar di sebelah kanan atas, lima sinar di sebelah kiri bawah, dan tujuh di sebelah kanan bawah.

Tiga sinar di sebelah kiri atas menggambarkan Piagam Penerangan yang tiga jumlahnya, yaitu setia kepada cita-cita proklamasi 17 Agustus 145, dengan segala keikhlasan hati melaksanakan Panca Bakti Penerangan, dan memelihara keutuhan dan kerukunan segenap warga penerangan. Tiga sinar di sebelah kanan atas menggambarkan Triprasetya yang tiga jumlahnya, yaitu Juru Penerang adalah pendukung cita-cita negara, Juru Penerang adalah penggerak rakyat melaksanakan cita-cita negara, dan Juru Penerang adalah pembimbing Public Opinion.

Lima sinar sebelah kiri bawah menggambarkan Panca Bhakti Penerangan, yaitu :

  1. Memelihara dan menyuburkan jiwa dan roh perjuangan rakyat untuk melaksanakan cita-cita negara proklamasi 17 Agustus 1945
  2. Memberi penerangan dan memperdalam pengertian tentang ideologi negara, yaitu Pancasila seperti termaktub dalam Undang-undang Dasar
  3. Memperdalam kesadaran politik dan kecerdasan yang menjunjung tinggi dasar-dasar kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan
  4. Memperkenalkan ke luar negeri tentang negara Indonesia serta cita-cita persatuan Indonesia
  5. Memberi penerangan kepada rakyat tentang politik pemerintah, kabinet, serta peraturan yang dikeluarkan dan tindakan-tindakan yang dilakukan, baik oleh Pemerintah Pusat maupun oleh Pemerintah Daerah.

Tujuh sinar di sebelah kanan bawah menggambarkan Sila Kehormatan Penerangan, yaitu :

  1. Juru Penerang yakin akan kebenaran Pancasila
  2. Juru Penerang setia dan tulus ikhlas melaksanakan politik pemerintah
  3. Juru Penerang militan dalam jiwa, pikiran, dan gerakannya
  4. Juru Penerang jujur dalam perkataan dan perbuatannya
  5. Juru Penerang tabah menghadapi tiap kesulitan dalam pekerjaannya
  6. Juru Penerang bijaksana dalam pergaulan hidupnya serta menjadi contoh dan tauladan bagi sekelilingnya
  7. Juru Penerang adalah patriot sejati

Pita kuning yang melengkung dengan tulisan “Api nan Tak Kunjung Padam”, bermakna bahwa bibir Juru Penerang yang selalu tersenyum, banyak bercerita, gemar bicara, memberi penerangan pada masyarakat dimana ada kesempatan apa saja ketika masyarakat sedang berkumpul. Sedangkan tulisan “Api Nan Tak Kunjung Padam” maknanya adalah Juru Penerang tidak akan kehabisan bahan untuk bicara.

Warna dari Lambang Deppen pun memiliki makna yang mendalam. Penggambaran orang yang kuat dan sehat tak berbaju dengan warna sawo matang yang berarti kulit manusia Indonesia, warna alam, warna pembawaan, bukan warna buatan, mengandung arti bahwa ketika Juru Penerang berbicara, semua bahan-bahannya tidak boleh mengambil bahan dari sumber seenaknya, namun harus dari sumber resmi, terutama dari Departemen Penerangan.

Api yang berkobar-kobar berwarna merah sambil mengeluarkan 18 sinar kuning, menggambarkan berani dan tidak ragu-ragu, jauh dari rasa khawatir, meskipun yang harus diberi penerangan banyak gerombolannya, kita harus terus bersemangat untuk melaksanakannya. Sedangkan warna sinar kuning menggambarkan sikap setia, jujur, obyektif, dapat dipercaya, dan bersifat satria.

Bola dunia yang berwarna biru dan coklat mengandung makna tentang keadilan, tak pandang aliran atau golongan, semata-mata kerja untuk kepentingan negara. Sedangkan tulisan “Api Nan Tak Kunjung Padam” ditulis dengan warna hitam, artinya adalah Juru Penerangan harus berterus terang, kalau manis dikatakan manis, kalau pahit dikatakan pahit, kalau hitam dikatakan hitam, kalau putih dikatakan putih.

Lambang Departemen Penerangan ini menjadi simbol kekuatan para Juru Penerang agar tampak sama, senasib, setujuan, serasa, sepenanggungan, dan seperjuangan. Lambang ini menjadi pengingat bahwa Juru Penerang adalah petugas negara yang memikul tanggung jawab yang berat, tetapi suci dan mulia. Lambang ini menjadi penyemangat bahwa perjuangan para Juru Penerang ini diikuti oleh keyakinan dan semangat “Api Nan Tak Kunjung Padam”. Lambang dan makna dari lambang ini merupakan ceriminan bahwa suluh obor negara, yaitu proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 semakin bersinar, dan semakin termasyur, memberi pengertian, kesadaran, dan keyakinan tujuan mana yang harus ditempuh dan dilalui oleh Juru Penerang.

Lambang ini selalu ada dalam identitas para Juru Penerang, baik di seragam, administrasi persuratan, gedung perkantorannya, semua peralatan pelaksanaan kegiatan, dan lain sebagainya. Ketika tahun 2001 Departemen Penerangan berubah menjadi Kementerian Komunikasi dan Informatika, lambang ini berubah.

--------------------------------------------

Daftar Pustaka

Departemen Penerangan RI. (1983). Sejarah Departemen Penerangan Republik Indonesia. Proyek Penelitian dan Pengembangan Penerangan Kerjasama Dengan Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada.

Departemen Penerangan RI. (1990). Panduan Jambore Penerangan 1990. Direktorat Publikasi Ditjen Pembinaan Pers dan Grafika.

 

----------------------------------------------

Penulis

Rosita Budi Suryaningsih

0 Comments:

Leave A Reply