Koleksi

  • Kategori: sejarah-departemen-penerangan-dan-komunikasi-tradisional

Seragam Juru Penerang Pria 1984-1998

Seragam ini digunakan oleh Juru Penerang pria pada tahun 1984 hingga 1998, masa ketika penyampaian informasi banyak dilakukan secara langsung kepada masyarakat. Sebagai bagian dari pegawai Departemen Penerangan, para Juru Penerang hadir ke lapangan membawa materi penerangan melalui berbagai media se...

Selengkapnya

Slide Proyektor

GoldE Manumatic Film   “Proyektor ini digunakan oleh juru penerang untuk memutar film penerangan kepada masyarakat terutama pada masa transisi dari Orde Lama ke Orde Baru. Benda ini dibuat oleh GoldE Manufacturing Co, terbuat dari metal, dengan bentuk seperti trapesium yang memiliki...

Selengkapnya

Terompet To’is

Sebagai alat komunikasi tradisional, To'is memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat pulau Rote. Terbuat dari cangkang kerang, terompet ini digunakan untuk menyampaikan pesan melalui bunyi-bunyian dengan kode khusus. Bunyi panjang tiga kali menandakan pesan dari pemerintah, dua kali untuk i...

Selengkapnya

Wayang Suluh

Wayang Suluh, diciptakan oleh R.M. Soetarto Harjowahono, merupakan pembaruan dari Wayang Wahana dan pertama kali dipentaskan pada 10 Maret 1947 di Balai Rakyat Madiun oleh Sukemi, seorang staf Jawatan Penerangan. Kata "Suluh" berarti penerangan, yang mencerminkan tujuan wayang ini untuk memberikan p...

Selengkapnya

Perahu Departemen Penerangan 1

Perahu seperti ini digunakan oleh para Juru Penerang (Jupen) dalam kegiatan operasional menyampaikan informasi ke daerah-daerah yang hanya bisa dijangkau dengan jalur laut atau sungai.

Selengkapnya

Manuskrip Lontar

Lontar adalah media tulis dari daun tal yang digunakan masyarakat Nusantara untuk mencatat ajaran, hukum adat, hingga ilmu pengetahuan. Tradisi penulisan lontar berkembang sejak zaman Majapahit dan lestari hingga kini, terutama di Bali. Koleksi ini merupakan naskah lontar beraksara Bali yang disalin...

Selengkapnya

Seragam Juru Penerang Wanita

Seragam Juru Penerang Wanita ini merupakan milik Nur Sulistyowati, yang bertugas di Kabupaten Purworejo sejak 1982. Awalnya, belum ada ketentuan khusus mengenai pakaian kerja, hingga seragam resmi mulai diterapkan sekitar tahun 1984–1985. Warna biru melambangkan kejujuran dan ketenangan dalam...

Selengkapnya