Wayang Suluh
Wayang Suluh, diciptakan oleh R.M. Soetarto Harjowahono, merupakan pembaruan dari Wayang Wahana dan pertama kali dipentaskan pada 10 Maret 1947 di Balai Rakyat Madiun oleh Sukemi, seorang staf Jawatan Penerangan. Kata "Suluh" berarti penerangan, yang mencerminkan tujuan wayang ini untuk memberikan pencerahan kepada rakyat. Berbahan kulit dan berbentuk dua dimensi, Wayang Suluh menampilkan tokoh-tokoh kenegaraan seperti Presiden Soekarno dan Moh. Hatta, serta tokoh-tokoh yang ada dalam kehidupan masyarakat sehari-hari seperti petani dan pedagang. Ceritanya menggambarkan peristiwa sejarah dan program pembangunan, seperti Proklamasi 17 Agustus 1945, Sumpah Pemuda, ataupun informasi lainnya terkait program pemerintah saat itu. Sebagai alat komunikasi pemerintah, Wayang Suluh digunakan untuk menumbuhkan semangat persatuan dan kesadaran kebangsaan di masyarakat.
| Nomor Registrasi |
: |
2.61 |
| Tahun Registrasi |
: |
1993 |
| Nomor Iventaris
|
: |
MP.PC/PEU0091a |
| Kontributor
|
: |
Departemen Penerangan |
| Bahan
|
: |
Kayu dan Kulit |
| Ukuran
|
: |
|