Patung Torso Usmar Ismail
Usmar Ismail dikenal sebagai Bapak Perfilman Indonesia, sekaligus pelopor perfilman nasional pasca-kemerdekaan. Ia menjadikan film sebagai alat perjuangan dan penerangan, membawa semangat bangsa ke layar lebar lewat cerita yang lahir dari realitas Indonesia. Dibesarkan dalam lingkungan religius dan berpendidikan tinggi, Usmar Ismail sejak muda menunjukkan bakat dalam sastra, teater, dan jurnalisme. Karirnya berkembang dari wartawan, sastrawan, hingga menjadi tokoh utama dalam sejarah perfilman Indonesia dengan mendirikan Perfini pada 1950. Film pertamanya, Darah dan Doa, menandai lahirnya film nasional pertama yang dibuat atas dasar idealisme, bukan semata komersial. Karya-karya lainnya seperti Lewat Djam Malam, Enam Djam di Jogja, hingga Tiga Dara memperlihatkan konsistensinya dalam menyuarakan kehidupan rakyat dan dinamika sosial. Perannya membuktikan bahwa perfilman Indonesia mampu menjadi media komunikasi yang membangun kesadaran bangsa.
| Nomor Registrasi |
: |
1.13 |
| Tahun Registrasi |
: |
1993 |
| Nomor Iventaris
|
: |
MP.PC/PEU0324c |
| Kontributor
|
: |
Kasman K.S. |
| Bahan
|
: |
|
| Ukuran
|
: |
p: 68 cm, l: 30 cm, t: 75 cm |